Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pasar Lokal Kecamatan Kulawi

Kulawi, 13 Desember 2019

Dalam upaya mendukung penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Sulawesi Tengah, Yayasan Penabulu dengan dukungan dari ICCO – KIA, melaksanakan program Pembangunan Pasar Lokal yang merupakan bagian dari Sentra UMKM Kecamatan Kulawi. Program ini merupakan salah satu program yang terintegrasi dengan program pemerintah daerah kabupaten Sigi, khususnya Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sigi.

Pembangunan pasar yang lokasinya berada di wilayah administratif Desa Mataue, diharapkan memiliki dampak yang signifikan pada percepatan pemulihan ekonomi masyarakat yang terkena dampak bencana di kecamatan Kulawi, tidak hanya dengan mengembalikan sistem pasar awal, tetapi juga mengembangkan sistem pasar baru (lokal).

Peletakan batu pertama pembangunan pasar lokal di Kecamatan Kulawi dihadiri oleh, Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata, Dinas Koperasi dan UMKM, dan DPRD Kabupaten Sigi.

Dalam sambutannya, Bupati mengucapkan terimakasih kepada Penabulu yang sudah memberi ruang, membangun daerah Kulawi, dengan memberikan bantuan pembangunan pasar. Bupati juga mengapresiasi konsep pembangunan pasar yang membuka ruang ekonomi baru, dan tidak hanya tempat orang belanja dan pertukaran uang, tetapi juga sebagai tempat refresing, sehabis olahraga bisa datang ke pasar, artinya pasar didesain dengan baik.

Bupati menambahkan, dalam membangun pondasi daerah yang punya daya saing, salah satu konsepnya membangun UMKM di setiap kecamatan. Beliau bersyukur karena Penabulu sudah masuk dengan pembangunan pasar di Kulawi.

Prosesi acara peletakan batu pertama pembangunan pasar dilaksanakan secara sederhana dan dalam suasana prihatin, dikarenakan banjir bandang yang menerjang Desa Bolapapu, yang letaknya tidak jauh dari lokasi pembangunan pasar. Banjir bandang mengakibatkan kerusakan rumah warga dan korban meninggal dunia.

Kunjungan ICCO – KIA ke HUNTAP Desa Wisolo

Sigi, 12 Desember 2019

Dalam fase rehabilitasi dan rekonstruksi paska gempa dan likuifaksi PASIGALA, masyarakat terdampak yang tadinya masih tinggal di huntara mulai menempati hunian tetap yang sudah selesai mereka bangun.

Yayasan Penabulu dengan dukungan dari ICCO – KIA turut berkontribusi dengan membangun model rumah hunian tetap di daerah sasaran program, tepatnya di Desa Wisolo, Desa Jono, Desa Boladangko, dan Desa Tangkulowi. Desain model rumah hunian tetap dibuat dengan bentuk yang ramah gempa.

Dengan selesainya pembangunan model hunian tetap, maka ICCO – KIA berkesempatan mengunjungi model rumah yang sudah jadi di Desa Wisolo dan Desa Jono, Kecamatan Dolo Selatan.

Dalam kunjungan tersebut ICCO-KIA diwakili oleh Lenneke Braam-Regional Manager South East Asia ICCO Cooperation, Kiswara Santi-Regional Indonesia Program and Policy, dan Tiarma Fitri-SHO Sulawesi Project Officer.

Dalam kunjungan tersebut, Lenneke terkesan dengan pola pendekatan dan strategi yang dilaksanakan  oleh Penabulu, “Penabulu tidak bekerja untuk masyarakat tetapi mereka bekerja bersama masyarakat”, dan “penting untuk bekerja dengan pola dan pendekatan yang sederhana dan secara partisipatif”. “Dan memulai bekerja dengan menjadikan masyarakat terdampak sebagai titik awal dalam menyusun sebuah program”.