“Bencana: Saatnya Menghadapi Kesulitan Bersama-sama”

Hari Jumat, tanggal 28 September 2018 telah terjadi bencana alam berupa gempa bumi dengan kekuatan 7,4 SR dengan di susul dengan longsoran akses untuk masuk ke Desa Boladangko. Pada kejadian pukul 18.00 tersebut warga langsung berkumpul dan diarahkan khususnya Dusun Kekea oleh aparat desa untuk berkumpul di Lapangan Bola Boladangko. Salah satunya adalah Muhamad (46). Rumahnya rusak sedang sehingga masih layak di huni walau beberapa siku rumah terlepas. Dia masih tinggal bersama kedua anak dan istrinya di Posko pengungsian Dusun Kekea, Desa Boladangko, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi. Mereka tinggal di posko pengungsian dikarenakan masih takut tinggal di rumah mereka akibat susulan gempa masih sering terjadi.

Sekolah Dasar Sementara yang berada di halaman rumah milik Muhamad, Desa Boladangko, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi

anak – anak harus melanjutkan pendidikan mereka dan butuh lahan bermain yang aman serta nyaman untuk sementara agar meraka tidak takut terhadap gempa. Jadi, saya memersilakan menggunakan lahan kebun saya yang dekat dengan posko pengungsian untuk dijadikan lokasi mendirikan sekolah darurat” demikian yang dikatakan Muhamad pemilik tanah dan rumah. Setelah sekolah terbangun dan proses belajar dimulai walau belum normal tetapi anak – anak kembali ceria saat bisa bermain bersama. Selain kebun beliau juga merelakan rumahnya dijadikan Posko relawan termasuk didalamnya kebutuhan air, MCK dan listrik, diberikan secara cuma-cuma.

Seperti juga dikatakan oleh Haji Abdul Razak, Ketua MUI Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, “..sikap kebersamaan antar masyarakat disini sangat tinggi. Tidak memandang apapun dan kami bisa menghadapi bersama bencana ini…” demikian tuturnya.

Kerusakan infrastruktur Desa Boladangku, Kecamatan Kulawi, Sigi

Pada kondisi terkena bencana, banyak orang terkadang memiliki sifat individualis dengan menyelamatkan aset seperti tanah dan bangunan untuk dijadikan tempat tinggal, tetapi salah satu penyintas yang memiliki aset malahan merelakan tanah dan bangunan rumahnya untuk dijadikan posko, hunian sementara, dan sekolah untuk kepentingan umum dan distribusi bantuan masyarakat terkena bencana.

Dalam upaya mendukung pemulihan pasca bencana di Desa Boladangko, sejauh ini, Program Relief ICCO-Penabulu telah melakukan mendistribusikan 80 paket peralatan pertukangan ke 170 KK, 571 jiwa untuk pembangunan hunian sementara dan terbangunnya 3 ruangan MCK untuk pemenuhan 54 KK, 172 jiwa. Bulan Januari kami akan segera menyelesaikan renovasi mushola permanen untuk sarana ibadah 52 KK, 165 jiwa, pipanisasi untuk pemenuhan air bersih 210 KK, 411 jiwa serta pembangunan 6 ruangan MCK untuk pemenuhan 60 KK, 202 jiwa.