Kota Palu, Periode Kegiatan: 9 – 14 Agustus 2019
Untuk mengimbangi gagasan pembangunan tanggul buatan bagi Teluk Palu, dan sesuai dengan arahan berbasis hasil kajian yang telah dilakukan BPBD Palu, diusulkan kegiatan penanaman dan pemanfaatan bakau secara lestari oleh kelompok-kelompok perempuan nelayan. Penanaman vegetasi bagi upaya mitigasi dan pengurangan resiko bencana sangat disarankan oleh BNPB dan mulai menjadi prioritas kerja jangka menengah BPBD dan Pemerintah Daerah setempat. Namun hingga saat ini belum cukup kuat dukungan bagi kegiatan pemulihan vegetasi dari pihak donor, LSM maupun pihak lain.
Berbasis gagasan tersebut, Penabulu Foundation dengan dukungan KIA EA Recovery Emergency mendukung upaya mitigasi dengan melakukan pengayaan tanaman bakau, selain pengayaan Program juga mendukung penguatan ekonomi bagi perempuan nelayan dalam upaya pemulihan mata pencaharian paska bencana. Kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Palu Utara dan Tawaeli.
Awal berjalannya program, Penabulu telah melakukan kegiatan sosialisasi di 3 Kelurahan, diantaranya:
- Kelurahan Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara (Jumat, 9 Agustus 2019)
- Kelurahan Panau, Kecamatan Tawaeli (Selasa, 13 Agustus 2019)
- Kelurahan Pantoloan Boya, Kecamatan Tawaeli (Rabu, 14 Agustus 2019).
Pihak yang terlibat dalam kegiatan sosialisasi diantaranya, Pemerintah Kelurahan, Dinas Perikanan dan Perikanan Provinsi, Tokoh Masyarakat, RT/RW, Nelayan dan Perempuan Nelayan. Dengan masing-masing jumlah keterlibatan Kelurahan Kayumalue 16 orang, Kelurahan Panau 27 orang dan Kelurahan Pantoloan Boya 15 orang.
Kegiatan ini menempatkan kelompok perempuan nelayan sebagai penerima manfaat utama, berbasis asumsi bahwa sektor perikanan tangkap merupakan sektor yang memiliki resiko ketidakstabilan penghasilan yang tinggi, sehingga kegiatan ini selain untuk mengurangi resiko bencana dapat juga ditujukan untuk memberikan alternatif Kegiatan ekonomi bagi keuarga nelayan melalui penguatan ketangguhan ekonomi perempuan nelayan di pesisir Teluk Palu.