Kegiatan Penyemaian dan Penanaman Mangrove di Kelurahan Kayumalue Pajeko, Palu Utara, Agustus 2019

Periode Tanggal 16 – 31 Agustus 2019

Penyemprotan Hama di lokasi penyemaian mangrove

Berbasis hasil sosialisasi tingkat kelurahan tentang “Penanaman dan Pemanfaatan Bakau oleh Perempuan Nelayan di Wilayah Pesisir Kecamatan Palu Utara dan Kecamatan Tawaeli”, Yayasan Penabulu menyusun rencana bersama dengan pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Peduli Kayu Malue (IPELIKA), dalam kegiatan pembibitan dan penanaman mangrove pesisir Kecamatan Palu Utara.

Hasil penyemaian, saat ini komnitas IPELIKA telah menyelesaikan pembibitan sebanyak 7.000 polibag.  Tepat di HUT Republik Indonesia ke 74, Penabulu dan IPELIKA menyelenggarakan perayaan dengan kegiatan penanaman 1.000 mangrove di Kelurahan Kayumalue Pajeko. Kegiatan melibatkan masyarakat, unsur pemerintah Kelurahan dan Babin Kamtibmas Kelurahan Kayumalue Pajeko.

Komunitas IPELIKA mengisi polibag dilokasi penyemaian mangrove

Lurah Kelurahan Kayumalue Pajeko dan Babin Kamtibmas Kelurahan Kayumalue Pajeko ikut serta melakukan penanaman mangrove pada 17 Agustus 2019 di Kelurahan Kayumalue Pajeko Kecamatan Palu Utara

Pelatihan Budidaya Tanaman Vanili dan Pengolahan Paska Panen

 

 

Kulawi, 21-23 Agustus 2019

Vanili menjadi salah satu komoditas unggulan yang ditanam masyarakat di Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. Harga si “emas hijau” sebutan lain untuk vanili dengan grade terendah di tingkat petani berkisar 2 juta rupiah per kilo kering.

Demi mendapatkan harga vanili yang lebih tinggi, petani vanili di Kulawi perlu meningkatkan mutu dan kualitas vanili yang dihasilkan. Saat ini petani masih terkendala dengan cara budidaya dan pengolahan paska panen yang baik.

Maka pada tangal 21-23 Agustus, Yayasan Penabulu menggelar Pelatihan Budidaya Tanaman Vanili dan Penanganan Paska Panen bagi para petani vanili yang ada di Kecamatan Kulawi. Pelatihan diikuti petani dari Desa Boladangko, Desa Bolapapu, Desa Tangkulowi, dan Desa Lonca.

Pelatihan selama tiga hari disampaikan oleh  Dra. Endang Hadipoetyanti, MS, sebagai narasumber dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat – Balittro, Kementerian Pertanian RI.

Selain materi kelas, peserta juga mendapat praktek lapang mulai dari cara memilih benih, penyiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan, panen, dan pengolahan paska panen.

KIA EA Emergency Recovery: Improve Communities’ Disaster Preparedness in Central Sulawesi through Mangroves Planting as a Tsunami Green-belt and Sub-district Market Establishment

Pelatihan Pengelolaan Sampah Plastik Secara Terpadu di Kota Palu, Agustus 2019

Periode Tanggal 13 – 20 Agustus 2019

Pasca melakukan sosialisasi pengelolaan sampah plastik secara terpadu di Kota Palu, Yayasan Penabulu melakukan pelatihan tentang pengelolaan sampah dan management pengelolaan bank sampah di Kelurahan Baru Kecamatan Palu Barat, Kelurahan Tatura Selatan Kecamatan Palu Selatan, Kelurahan Birobuli Selatan Kecamatan Palu Selatan, Kelurahan Besusu Timur Kecamatan Palu Timur, dan Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi.

Selesai kegiatan pelatihan, ditindaklanjuti dengan pembentukan kelompok pengelola bank sampah di setiap kelurahan masing-masing, sehingga saat ini sudah ada 5 bank sampah yang terbentuk, antara lain:

  1. Kelurahan Baru Kecamatan Palu Barat (bank sampah Anuta Singgani)
  2. Kelurahan Tatura Selatan Kecamatan Palu Selatan (banksampah Anu Ntodea)
  3. Kelurahan Birobuli Selatan Kecamatan Palu Selatan (bank sampah Nusantara)
  4. Kelurahan Besusu Timur Kecamatan palu Timur (bank sampah Anuta Pura)
  5. Kelurahan Silae Kecamamatan Ulujadi (bank sampah Avo Salae)

Musyawarah pembentukan bank sampah di Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi

KAJIAN: Desain Hunian Tetap Tipe 36 Kecamatan Kulawi

Sosialisasi Penanaman dan Pemanfaatan Bakau Berbasis Kelompok Perempuan Nelayan di Kecamatan Palu Utara dan Tawaeli, Agustus 2019

Kota Palu, Periode Kegiatan: 9 – 14 Agustus 2019

Untuk mengimbangi gagasan pembangunan tanggul buatan bagi Teluk Palu, dan sesuai dengan arahan berbasis hasil kajian yang telah dilakukan BPBD Palu, diusulkan kegiatan penanaman dan pemanfaatan bakau secara lestari oleh kelompok-kelompok perempuan nelayan. Penanaman vegetasi bagi upaya mitigasi dan pengurangan resiko bencana sangat disarankan oleh BNPB dan mulai menjadi prioritas kerja jangka menengah BPBD dan Pemerintah Daerah setempat. Namun hingga saat ini belum cukup kuat dukungan bagi kegiatan pemulihan vegetasi dari pihak donor, LSM maupun pihak lain.

Berbasis gagasan tersebut, Penabulu Foundation dengan dukungan KIA EA Recovery Emergency mendukung upaya mitigasi dengan melakukan pengayaan tanaman bakau, selain pengayaan Program juga mendukung penguatan ekonomi bagi perempuan nelayan dalam upaya pemulihan mata pencaharian paska bencana. Kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Palu Utara dan Tawaeli.

Awal berjalannya program, Penabulu telah melakukan kegiatan sosialisasi di 3 Kelurahan, diantaranya:

  1. Kelurahan Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara (Jumat, 9 Agustus 2019)
  2. Kelurahan Panau, Kecamatan Tawaeli (Selasa, 13 Agustus 2019)
  3. Kelurahan Pantoloan Boya, Kecamatan Tawaeli (Rabu, 14 Agustus 2019).

Pihak yang terlibat dalam kegiatan sosialisasi diantaranya, Pemerintah Kelurahan, Dinas Perikanan dan Perikanan Provinsi, Tokoh Masyarakat, RT/RW, Nelayan dan Perempuan Nelayan. Dengan masing-masing jumlah keterlibatan Kelurahan Kayumalue 16 orang, Kelurahan Panau 27 orang dan Kelurahan Pantoloan Boya 15 orang.

Kegiatan ini menempatkan kelompok perempuan nelayan sebagai penerima manfaat utama, berbasis asumsi bahwa sektor perikanan tangkap merupakan sektor yang memiliki resiko ketidakstabilan penghasilan yang tinggi, sehingga kegiatan ini selain untuk mengurangi resiko bencana dapat juga ditujukan untuk memberikan alternatif Kegiatan ekonomi bagi keuarga nelayan melalui penguatan ketangguhan ekonomi perempuan nelayan di pesisir Teluk Palu.