“Air Bersih Tak Lagi Impian”

Desa Wisolo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi.

‘’Betapa susahnya kami pasca gempa ini untuk mendapatkan air bersih untuk melakukan aktifitas mandi, buang air dan mencuci pada saat beberapa minggu pasca gempa, sehingga harus terpaksa jauh-jauh ke kuala (sungai) yang jaraknya lumayan jauh ±1 km dari rumah’’ ujar Intan, salah seorang ibu rumah tangga di desa Wisolo. Cerita Intan tersebut merupakan cerita hampir seluruh warga warga Wisolo beberapa saat setelah gempa dimana pada saat itu belum banyak bantuan yang masuk, terutama bantuan bangunan MCK dan saluran air bersih baik itu di lokasi pengungsian maupun di pemukiman para penyintas.

Pipanisasi air bersih di desa Wisolo

‘’Betapa susahnya kami pasca gempa ini untuk mendapatkan air bersih untuk melakukan aktifitas mandi, buang air dan mencuci pada saat beberapa minggu pasca gempa, sehingga harus terpaksa jauh-jauh ke kuala (sungai) yang jaraknya lumayan jauh ±1 km dari rumah’’ ujar Intan, salah seorang ibu rumah tangga di desa Wisolo. Cerita Intan tersebut merupakan cerita hampir seluruh warga warga Wisolo beberapa saat setelah gempa dimana pada saat itu belum banyak bantuan yang masuk, terutama bantuan bangunan MCK dan saluran air bersih baik itu di lokasi pengungsian maupun di pemukiman para penyintas.

’Sungai menjadi sumber harapan sebagian besar warga pada saat itu. Setelah turun hujan sungai tersebut terlihat sangat tidak layak untuk digunakan karena keruh, bahkan sampai kecoklatan bercampur lumpur, tapi apa daya hanya itu salah satu sumber air yang ada’’, demikian yang dituturkan Jumariah, sebagai salah satu warga Wisolo. Kesulitan air bersih yang dialami warga perlahan sudah mulai merasa ringan karena sudah mulai beberapa lembaga yang datang membantu untuk membangunkan fasilitas-fasilitas seperti MCK dan menyediakan penampung air bersih.

Bak penampungan air bersih di desa Wisolo

‘’kami merasa sangat tertolong dengan adanya bantuan bangunan fasilitas MCK dari Penabulu Alliance, karena kami sudah tidak jauh-jauh lagi pergi ke sungai untuk mandi, buang air dan mencuci, Alhamdulillah kami dan keluarga serta tetangga sudah tidak khawatir dan was-was lagi jika ingin buang air pada malam hari, itulah yang kami paling syukuri’’, ucap Jumariah.