Baku Bahu Pembangunan Mushola Al-Ikhlas di Desa Boladangko, Kecamatan Kulawi

Periode Pembangunan, Desember 2018 – April 2019

Penduduk Desa Boladangko 90% didominasi oleh suku Suku Kaili Moma’, dalam bersosial masyarakat menggunakan Bahasa Moma’ untuk berkomunikasi yang merupakan bahasa asli masyarakat kulawi. Bahasa ini hampir sama dengan dengan kulawi yang lainnya, namun berbeda dialek. Desa Boladangko terdiri dari 3 dusun dan terbagi menjadi 170 KK denga jumlah jiwa secara keseluruhan 568 jiwa dengan jumlah laki-laki 286 jiwa dan perempuan 282 jiwa.

Suku Moma’ mayoritas beragama Kristen dan hanya 52 KK (170 jiwa) yang beragama Islam. Kecilnya jumlah penganut Agama Islam tidak menjadikan mereka tersisihkan, praktik toleransi terhadap minoritas ditujukkan nyata dalam kehidupan sehari hari. Pada awal identifikasi kebutuhan tanggap darurat, Tim Penabulu Relief melakukan pertemuan tingkat desa yang dihadiri oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan masyarakat setempat. Hasil pertemuan menghasilkan kesepakatan bersama tentang renovasi Mushola Al-ikhlas yang hancur akibat gempa.

Tim Penabulu Relief mengajak partisipatif  masyarakat dan berkoordinasi rutin dengan Pemerintah Desa dan Tokoh Agama dalam setiap tahapan pembangunan Mushola. Tim juga mengkoordinir dukungan lain dari masyarakat dalam melengkapi fasilitas mushola. Hingga awal Mei 2019 Mushola telah difungsikan kembali untuk beribadah oleh masyarakat Desa Boladangko.

Kegiatan pembongkaran Mushola Al-Ikhlas yang hancur akibat gempa

Kegiatan pembangunan Mushola Al-Ikhlas