Fenomena gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang tidak bisa kita prediksi. Secara alamiah fenomena alam tersebut tidak bisa kita hindari. Kebanyakan korban jiwa yang meninggal diakibatkan karena tertimpa reruntuhan rumah atau bangunan yang tidak kuat menahan getaran gempa. Hal tersebut disebabkan karena rumah atau bangunan tadi belum dirancang untuk dapat menahan beban gempa.
Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah upaya untuk membuat bangunan menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak lepas akibat gempa. Penerapan konsep ini salah satunya adalah membuat ikatan yang baik dan kuat antar elemen-elemen bangunan (Dadang Ahdiat 2013). Pemilihan bahan bangunan yang tepat, dan pelaksanaan yang baik dan sesuai standar kearifan lokal berupa Arsitektur Tradisional Kecamatan Kulawi (Desa Tangkulowi dan Boladangko) yang menjadi salah satu referensi utama dalam mendesain model rumah tinggal yang ramah terhadap gempa bumi.
Kajian ini dilakukan dengan tujuan secara umum untuk menjembatani Pemerintah Desa, Pemerintah Pusat melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) melalui Kementrian Pekerjaan Umum dengan membuat program bangunan yang ramah terhadap gempa bumi di daerah rawan bencana.