The David and Lucile Packard Foundation

Grant #2021-72805

USD 400,000

Periode program: 23 September 2021 – 22 September 2022

Uraian

Pada saat program ini direncanakan, Indonesia dicap oleh banyak media internasional sebagai episentrum dunia baru penyebaran Covid-19. PPKM (Penegakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat ditetapkan dari 3 Juli dan masih diperpanjang hingga 2 Agustus 2021 dan dapat diperpanjang kembali dalam bentuk pembatasan leveling tergantung pada tren yang dipantau. Sejak awal Juli dipicu penyebaran virus varian Delta, setiap hari jumlah kasus baru di Indonesia melonjak menjadi sekitar 40-50 ribu kasus, dan dalam beberapa hari terakhir jumlah kematian harian akibat Covid-19 sudah melampaui 1.000 orang. (mencapai 2.069 pada 27 Juli).

Mencermati situasi pandemi saat ini di Indonesia, risiko dasarnya adalah paparan virus itu sendiri. Namun, risiko paling mengancam jiwa yang dihadapi saat ini adalah jika terpapar Covid-19, fasilitas kesehatan setempat tidak akan mampu lagi menampung dan memberikan perawatan darurat dan perawatan intensif, karena keterbatasan kualitas dan kapasitas yang mereka miliki. Kondisi ini diperparah dengan minimnya ketersediaan dan dukungan medis bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri serta rendahnya dan lambatnya tingkat vaksinasi, terutama di luar Jakarta dan luar Jawa-Bali.

Lonjakan parah penularan Covid-19 di Indonesia yang diikuti dengan kehilangan besar-besaran keluarga, teman, tetangga, dan kalangan terdekat lainnya telah melanda seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Tak terkecuali bagi OMS Indonesia. Aktivis terkenal dengan pekerjaan dan pola hidup yang jauh dari standar sehat, sebagian masih menolak vaksinasi karena alasan ideologis, minimnya tunjangan kesehatan, asuransi dan dukungan yang mampu ditanggung organisasi dan diasumsikan hanya memiliki sedikit tabungan darurat yang bisa mereka gunakan dalam menghadapi situasi sulit saat ini, yang semuanya membuat para aktivis Indonesia dan keluarganya menjadi salah satu kelompok yang berisiko tinggi terkena dan mengalami dampak parah dari Covid-19.

Di tingkat organisasi, jelas bahwa sebagian besar OMS di Indonesia tidak memiliki dana fleksibel yang tersedia untuk menanggapi kebutuhan darurat yang mengancam kehidupan staf dan kelangsungan organisasi, bahkan untuk membiayai tes PCR bagi staf. Sebagian besar donor tidak mengizinkan biaya yang timbul karena dampak pandemi dibebankan atau dialokasikan dari anggaran proyek yang mereka dukung. Pada saat yang sama, dampak pandemi telah menyebabkan beberapa organisasi mengalami pengurangan sumber daya keuangan sejak tahun lalu; beberapa proyek telah tertunda, dibekukan atau dibatalkan karena tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana semula; dan beberapa organisasi mulai menemukan kesulitan untuk membiayai biaya operasional dasar mereka.

Pendukung Program

Program ini didukung oleh The David and Lucile Packard Foundation berdasarkan kerja sama Grant #2021-72805 pada tanggal 24 September 2021 dengan total dukungan dana sebesar USD 400,000